Linux LTSP Server
Apa itu LTSP?
LTSP (Linux Terminal Server Project)
adalah Sebuah project Linux untuk membuat server Diskless kepada client agar
mudah menggunakan berbagai aplikasi yang berjalan di atas nya , server project
ini sangat berguna sekali untuk client nya yang tidak membutuhkan hardisk atau
pun tidak punya hardisk sama sekali , hanya cukup LAN Boot untuk mengakses OS
yang ada pada server nya. Jadi tak perlu repot repot install semua komputer
dalam satu jaringan tersebut,
LTSP (Linux Terminal Server Project) Server adalah
terminal server free alias gratis dan terbuka untuk Linux yang memungkinkan
banyak orang untuk secara bersamaan menggunakan komputer yang sama. Aplikasi
berjalan pada server dengan terminal yang dikenal sebagai thin stasion (juga
dikenal sebagai terminal X) menangani input dan output. Umumnya, terminal yang
bertenaga rendah, tidak memiliki hard disk, lebih tenang dan dapat diandalkan
daripada komputer desktop karena mereka tidak memiliki bagian yang bergerak.
LTSP ini dibagi menjadi 2 yaitu :
·
LTSP Server Standalone
·
LTSP Server
LTSP Server Standalone :
LTSP Server Standalone adalah konsep dari LTSP untuk membuat dan membangun sebuah Xterminal yang berdiri sendiri atau sering disebut standalone yang berjalan menggunakan PXE boot untuk menyambungkan si Client dengan server nya dalam satu jaringan, paket paket yang dibutuhkan oleh server sudah tersedia dalam paket add-on ini berbeda dibandingkan LTSP Server saja. LTSP Server Standalone banyak dipakai oleh sysadmin yang mencoba untuk berbisnis pada lingkungan nya. Dan hanya ditambahkan beberapa aplikasi tambahan untuk melengkapinya.
LTSP Server :
LTSP Server adalah konsep dari LTSP untuk membuat dan membangun sebuah Xterminal yang berjalan menggunakan PXE boot untuk menyambungkan si Clientdengan server nya dalam satu jaringan akan tetapi paket yang dibutuhkan oleh LTSP server ini belum terpasang dan harus mencari cari informasi yang berhubungan dengan paket paket kompatibel dengan LTSP server ini. Biasa nya LTSP server ini paket terpisah dari linux itu sendiri.
Keunggulan :
·
Bebas biaya lisensi : karena berlisensi GPL (open source). Bandingkan
misalnya dengan solusi Windows Terminal Server, atau Citrix, yang bisa dengan
mudah menembus angka ribuan atau puluhan ribu dolar.
·
Fleksibel, mudah di upgrade : saya telah mengalami sendiri bagaimana
mudahnya upgrade ke versi terbarunya; cukup install versi terbaru (yang akan
terpasang di direktori yang berbeda dari versi sebelumnya), copy file-file
konfigurasi yang lama — dan voila, selesai.
·
Netral : apapun distro Linux yang anda gunakan, hampir bisa dipastikan
bahwa LTSP bisa dipasang disitu.
Kelemahan :
Tentu saja, tidak ada teknologi yang tidak mempunyai kelemahan. Sejauh ini ada beberapa, seperti penggunaan bandwidth yang agak lebih boros daripada Citrix (diperkirakan max. 50 client di satu segmen network 100 mbps), dan single point of failure di server.
Tapi ini semua bisa diatasi dengan perencanaan yang baik, rutinitas backup data yang dilakukan secara disiplin, dan strategi disaster recovery yang tepat (dimana proses recovery dapat dilakukan dalam hitungan menit saja).
Bentuk topologi nya kurang lebih seperti ini
Jadi Server itu bisa mengendalikan client dengan menggunakan kabel jaringan yang terkoneksi dengan client lewat perantara LAN Switch dan menggunakan boot PXE ke client nya untuk login ke OS yang telah di sediakan server .
Server juga dapat mengendalikan nya mulai dari mengirim pesan, memberikan akses waktu , internet, media media, dan lain-lain
Dapat juga memanfaatkan koneksi DHCP kepada setiap client nya, menyimpan data atau melakukan synkronisasi data.
Sekian, semoga bermanfaat.
Sumber: http://fajarmukharom.blogspot.com/2015/06/mengenal-ltsp-linux-terminal-server.html
Komentar
Posting Komentar